Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Pelatihan ATBM

Proses pembuatan kain Lurik dengan menggunakan alat tenun bukan mesin ( ATBM) secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
 
  1.      Pelikasan 
Ini adalah merupakan proses awal dari pembuatan kain lurik yaitu proses penggulungan benang dari bentuk cones menjadi hank / streng, sehingga memudahkan untuk proses selanjutnya baik pencelupan, pengelantangan ataupun penganjian.


2.      Penceupan / pewarnaan
 Setelah proses pelikasan sudah selesai, sebelum melakukan proses pencelupan perlu kita perhatikan yaitu perendaman karena perendaman ini menentukan rata dan tidaknya sebuah pewarnaan . Waktu perendaman min 30 menit agar semua bahan atau benang terbasahi semua dengan menggunakan larutan pembasah yaitu TRO atau Teepol . Selanjutnya bahan yang sudah terbasahi semua proses persiapan pencelupan selanjutnya adalah scouring / pemasakan yaitu bahan direbus atau dimasak  dalam drum dengan menggunakan larutan NaOH dan Sodium Hidro Sulfit ( perbandingan larutan  1 : 1 ) dalam suhu 80 – 100 derajat celcius selama 15 – 30 menit, kemudian setelah proses persiapan ini selesai baru kita mulai pencelupan sesuai dengan warna dan cara pewarnaan yang kita inginkan.



 3.      Pengelosan / klos
Benang yang sudah diwarnai kemudian kita klos yaitu menggulung benang dari bentuk streng kedalam klethek . Proses ini dilakukan untuk memudahkan kita dalam menata corak atau menata motif yang akan kita susun sesuai dengan warna yang sudah dipersiapkan di dalam rack sekir.


 4.      Penghanian / sekir
Secara garis besar proses ini adalah menata motif atau carak yang akan kita produksi dan kemudian motif atau corak tersebut kita gulung dalam molen besar dan kemudian kita gulung/rolling kembali kedalam boom.
 
 5.      Pencucukan
 Pencucukan adalah proses memasukkan benang lusi kedalam gun sesuai dengan jumlah benang yang ada dan kemudian dimasukkan dalam sisir tenun. Proses ini untuk menentukan anyaman sebuah kain. Jika pencucukan yang dikaukan salah makan anyaman yang dihasilkan dalam kain tersebut juga salah atau hasilnya jelek.



6.      Pertenunan / weaving
Pertenunan adalah penggabungan atau proses penganyaman antara benang lusi dengan benang pakan dengan ketetalan tertentu dalam sebuah mesin ATBM.


7.      Finishing / Quality control
  Ini adalah proses terakhir yang menentukan kain atau bahan yang kita produksi layak dipasarka atau dijual kepadakonsumen karena dalam proses ini akan diteliti atau disotir kain/bahan yang tidak layak jual, selain daripada itu dalam proses ini bahan yang kita produksi kita rapikan dari benang-benang sisa yang keluar dari anyaman . Kemudian setelah pengontrolan selesai dilakukan baru packing dan bahan atau kain siap kita pasarkan.

0 komentar:

Posting Komentar